Monday, May 20, 2013

Kembali Yang Mengingat


Melupakan. Sebuah kata dalam kamus hidupku yang paling susah dilakukan. Bahkan menyentuhnya sedikitpun belum sama sekali terpikirkan. Bagaimana tidak, ketika aku mempunyai sesuatu-orang yang pernah menjadi bagian, harus pupus hilang ketika berjumpa untuk berpisah. Tidak secepat itu aku melupakannya, ketika aku sudah mulai mencoba, aku tersadar bahwa banyak benda-orang yang dulu kita bersama pernah kita punya-bertemu. 

Benda. Saat itu aku memberimu untuk hanya sekedar mendapat senyum dan tawa. Sebuah hal gila yang kusebut pengorbanan. Pengorbanan materi dan bathin yang kusiapkan. Benda adalah objek bisu yang menjadi saksi dalam kenangan. Yang mengingatkan semua kejadian saat kita bersama. Itu dulu. Sekarang itu hanya sebuah miniature dalam museum kehidupan. Yang dibingkai kaca dan ketika aku sudah punya jalan hidup berbeda, aku masuk dan menatap semua bingkai bingkai kaca dalam museum itu. Oh aku tau, semua koleksi ini adalah kenangan. Kenangan yang terdahulu terlihat tidak terawat. Kenangan yang belum lama terlewati, masih konkret layaknya nyata.

Orang. Mereka yang pernah terlibat bersangkut paut langsung ataupun tidak. Sangat susah untuk melupakan. Disekitarku, aku ada diantara mereka, yang dahulunya, aku membawamu dan memperkenalkan kepada mereka. Mereka bertanya padaku. Aku bingung. Aku sulit menjelaskan. Dalam pikirku, aku mencoba melupakanmu. Dalam lingkunganku, aku dipaksa untuk mengingatmu. 

Melupakan itu belum bisa kudefinisikan. Belum bisa kuputuskan itu salah atau benar. Mengingat itu sakit, melupakan itu jauh lebih sakit. Aku perlahan dalam kesembuhan, menutup goresan luka yang diberi. Adalah manusiawi jika aku sakit ketika kamu pergi. Bagaimana tidak, dalam hidupku kamu pernah menjadi bagian berarti. Jangan paksa aku untuk melupakan. Pikiranku terbentuk dari banyak ingatan. Jika mau pergi dari kehidupan, benturkan kepalaku ini ke dinding. Puaskan dirimu dalam hasrat meninggalkan. Jangan sisakan sebuah percikan memori kebersamaan. Sia-siakah aku member benda dan mengenal mereka? Jangan paksa aku, biarkan aku kembali dalam mengingat.

0 comments:

Post a Comment