Berat meyakinkan perasaan kita ke seseorang
yang jauh dalam hatinya masih menyimpan kenangan bersama orang yang pernah dia
cintai dulu ataupun sekarang. Karena melupakan itu butuh waktu, tak bisa
dipaksakan. Entah sampai kapan, kita hanya bisa menunggu. Daripadanya tugas berat
menanti yaitu menjaga perasaan dan membuat dia nyaman seolah tanpa luka.
Pentingnya kehadiran kita untuk
menghibur dan menemaninya. Menghindari dia dari sepi yang dalamnya bagian dari
usaha untuk membuka memori lama yang susah untuk dilupakan. Sedikit banyak ada
ruang tersendiri di hatinya, di sudut kecil dalam pikirannya, ada seseorang
spesial yang pernah menemaninya dan bersama dalam bahagia. Entah sosok kita yang
baru diterima dan mampu mengisi hatinya kembali, atau mungkin saja tidak dan
hanya sebagai tempat mencurahkan segala keluh kesah. Maka dari itu, meyakinkan
itu susah. Tugasku berat.
Untukmu, apapun aku lakukan dalam
batas logika. Semampuku dengan lebih akan aku usahakan. Tidak menyerah meski ujungnya
akan sia-sia. Serta tak menyalahkan keadaan atau pun dia, karenanya kamu
seperti ini. Kita dalam pikiran yang berbeda arah. Dalam hariku, memikirkanmu. Sedangkan
kamu memikirkannya. Merasa kehilangan tanpa peduli aku disini disampingmu untuk
mengobati. Semoga dengan kesederhanaan ini, tanpa membandingkan diri dengan dia
yang sebelumnya, aku bersungguh-sungguh untukmu.